Sabtu, 23 Februari 2019

Brujul Peniron Pejagoan Kebumen Wisata baru


KUNCI SUKSES BRUJUL ADVENTURE PARK DESA PENIRON

       Pada Tanggal 9 Januari 2019, Tim pendamping sekabupaten Kebumen dari Tenaga Ahli, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa mencari suasana baru mengadakan rakor di luar gedung, yaitu di Brujul Adventure Park di Desa Peniron. Sebagai bagian promosi wisata baru kepada masyarakat umum lainnya, juga sebagai aspirasi atas keberhasilan destinasi wisata baru di Desa Peniron untuk bisa di duplikasi Bumdes-Bumdes lainnya.

        Letak Brujul Adventure Park terletak Di Desa Peniron, Kec. Pejagon, Kab. Kebumen. Kurang lebih 10 km dari Kota Kebumen ke arah utara. Mudah dijangkau terutama roda 2 bisa langsung parkir di lokasi. Di Brujul Peniron sangat indah, banyak batu batu sangat besar dan banyak, yang tidak dapat dijumpai di lokasi hutan lainnya. Terutama di Hutan Pinus Lainnya.


KUNCI SUKSES BRUJUL ADVENTURE PARK DESA PENIRON

Hingga tahun 2015, Desa Peniron di Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen nyaris tak pernah diperhitungkan. Apalagi disebut desa wisata. Tapi, 2017 lalu, desa dengan ikon Brujul Adventure Park (BAP)-nya, Peniron mulai naik daun, karena keunggulan pengelolaan destinasi wisatanya. Di tengah klaim keberhasilan pemerintah mendongkrak perekonomian desa melalui BUMDesa, cerita sukses BAP ini tentu dapat dijadikan skrup penguat  atas klaim tersebut. Tapi di tengah ceruk klaim keberhasilan tersebut, harus diakui masih banyak BUMDesa yang hanya gagah di papan nama, tapi lemah dalam tata kelola. Karena itu, tulisan singkat ini bermaksud menyarikan faktor-faktor kunci bagaimana Desa Peniron berhasil membranding diri sebagai desa wisata sehingga dapat menjadi bagian dari penyangga ekonomi warga.
 Pertama, adanya kepemimpinan lokal yang kreatif dan responsif. Gagasan desa wisata dengan BUMDesa sebagai motor penggeraknya, berasal dari prakarsa dan pemikiran anak-anak muda Desa Peniron dan di sambut baik oleh Pemerintah desa. Untuk memuarakan gagasan ke dalam satu visi bersama para pemangku kepentingan di desa, para pemuda yang tergabung di berbagai organisasi kepemudaan seperti  GP Ansor Ranting Peniron, BANSER, Karang Taruna, LMDH, PKK, Fatayat NU, Muslimat NU, dan IPPNU-IPNU,PR Muhammadiyah,perantauan dll.melakukan serangkaian koordinasi dan musyawarah bersama. Hasilnya, lalu disampaikan kepada pemerintah desa. Hasilnya, gagasan tersebut mendapat sambutan hangat yakni ditandai dengan adanya keputusan musyawarah desa untuk menganggarkan penyertaan modal 50 juta untuk pengembangan BAP dari APBDesa 2017.

 Kedua, kerjasama dalam kesetaraan dengan sistem shareholding dengan Perhutani. Untuk mendapatkan akses kelola hutan dari Perum Perhutani, BUMDesa Sumber Makmur mengajukan proposal kerjasama kepada Perum Perhutani. Pihak perhutani menyaratkan adanya kebesertaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai salah satu jangkar organisasi kemasyarakat mitra Perhutani. Karenanya, proposal diajukan secara bersama-sama oleh BUMDesa dan LMDH. Untuk meyakinkan Perum Perhutani, pihak BUMDesa berkoordinasi dengan pihak perwakilan Perhutani di Desa Peniron yaitu Resort Polisi Hutan. Hasilnya pihak Resort Polisi Hutan Perhutani membolehkan BUMDesa mengelola kawasan hutan Brujul. Akhirnya, dalam sebulan izin kelola hutan turun.
Pola kerjasama yang disepakati yaitu shareholding. Dengan mode kerjasama ini pihak Perum Perhutani ditempatkan sebagai bagian pemegang saham, karena memiliki hak bagi hasil atas pengelolaan BAP. Tentu atas dasar kesetaraan dan kesepakatan bersama. Share profit sebagai berikut. Dari 100% pemasukan kotor BUMDesa, 30% untuk pihak Perum Perhutani. 100% dari 70% sisanya setelah dipotong 30% tadi, diambil 40% untuk biaya operasional BUMDesa, 15% untuk LMDH dan sisanya 10% untuk kas BUMDesa. Selama dua tahun berjalan, share profit ini belum mengalami perubahan. Menurut catatan keuangan pengelola, dalam satu tahun BUMDesa Sumber Makmur untuk unit usaha BAP mampu meraup pemasukan hingga Rp150 juta.

 Ketiga, pengembangan nilai proteksi dan konservasi lingkungan. Bukit Brujul dapat dikatakan satu-satunya sumber penghidupan masyarakat Peniron dan sekitarnya. Karena salah satu sumber mata air yang hingga kini digunakan masyarakat desa ada di dalamnya, yakni curug Lhoo. Keberadaan hutan pinus yang ditanam sejak tahun 1960-an tidak hanya berfungsi sebagai habitat fauna, tapi juga memiliki fungsi menguatan daya simpan tanah atas air. Karena itu, BUMDesa Sumber Makmur, dalam managemen usahanya mengembangkan nilai perlindungan atas keanekaragaman hayati di dalam hutan dan melakukan peremajaan atas tanaman-tanaman yang rusak, baik karena proses alam maupun aktivitas BAP.
 Ke Empat, penataan ruang dan diversifikasi jasa layanan. BUMDesa Sumber Makmur tidak hanya menjual eksotisme bukit Brujul yang kaya akan pohon-pohon pinus tua dan tinggi, ataupun puluhan gugusan batuan purba. Tapi juga mendisain keruangan atau landscape kawasan hutan Brujul mudah dikenal dan dipahami pengunjung. Sebelum dibuka menjadi destinasi wisata, jarang sekali masyarakat yang mengetahui nama dan sejarah dibalik gugusan batuan di bukit brujul. Karenanya, di awal-awal perencanaan pembukaan alas Brujul, para pengelola mengidentifikasi spot-spot cantik hutan Brujul dan memberi nama gugusan bebatuan yang belum memiliki nama. Beberapa gugusan batuan purba yang sudah dikenal sejak zaman dahulu misalnya, watu tumpang, watu tumpeng, watu ambeng, watu pasujudan Diponegoro dan Curug Lhoo. Karenanya, untuk mengakrabkan pengunjung dengan sejarah Brujul, pihak pengelola selalu membuat papan-papan nama dan keterangan tentang gugusan batuan tersebut sembari membiasakan untuk bercerita kepada pengunjung jika ingin tahu cerita dibaliknya.
Secara alamiah, bukit Brujul memang menantang bagi pengunjung yang suka tantangan. Potensi tantangan tersebut diperkaya dengan layanan wahana-wahana yang menarik minat pengunjung untuk lebih menikmati dan memanjakan diri pada keindahan alamnya. Dengan mendiversifikasi jenis wahana, pihak BUMDesa semakin berpotensi menambah penerimaannya. Adapun beberapa paket wahana wisata yang saat ini ditawarkan BAP misalnya paket outbound, camping dan sewa tenda, flying fox, zip bike dan balon gas yang nantinya disebut ayunan langit.
 
Kelima, pemasaran online dan aktif berkorespondensi. Keberadaan media sosial seperti Facebook, Instagram dan Youtube memang mampu mendongkrak nama Brujul ke pentas usaha dagang destinasi wisata baik regional maupun nasional.  Sejauh ini pihak pengelola BUMDesa, khususnya unit BAP belum pernah membuat film yang secara khsusu didisain untuk memasarkan jasa destinasinya. Tapi keaktifan pengelola BUDMesa mengunggah berbagai even kegiatan BAP di ketiga Medsos tersebut, cukup cepat memanggil perhatian beberapa perusahaan televisi swasta untuk meliputnya. Menurut informasi pihak pengelola BUMDesa, hampir semua televisi swasta pernah meliputnya. Ini merupakan keuntungan yang berlipat bagi BUMDesa, karena tanpa memproduksi bahan promosi, publik bisa mengetahuinya dari produk liputan televisi-televisi dimaksud. Dan, searching-nya di youtube atau mesin pencari google.
Selain menggaet dukungan dari media, pihak pengelola BUMDesa juga aktif berkorespondensi dengan BUMDesa lainnya di Kebumen, utamanya dalam tujuan menarik dukungan pemerintah kabupaten. Korespondensi dengan pemerintah kabupaten membawa manfaat karena  pihak BUMDesa Sumber Makmur dapat menyampaikan usul ataupun meminta bantuan dukungan program yang tidak dapat dipenuhi oleh pemerintah desa maupun BUMDesa sendiri. Keterlibatan BUMDesa Sumber Makmur dalam proses pembuatan kebijakan pembangunan daerah tersebut membuahkan hasil berupa pemberian bantuan  pengerasan jalan (rabat beton) dan fasilitasi pameran.
  Keenam, tetap berpijak pada visi pelestarian kearifan lokal. Hampir dalam setiap hendak merencanakan maupun melaksanakan suatu program/kegiatan baru, pihak pengelola BAP selalu menyelenggarakan “selamatan” atau ritual baca doa dan tumpengan. Hal ini dilatarbelakangi oleh kesadaran bahwa manusia hidup berdampingan dengan makhluk lainnya yang tidak hanya berupa hewan dan tumbuhan tapi jg makhluk ghoib. Kegiatan selamatan ini tidak lain adalah bentuk atau ungkapan doa dari pengelola BAP kepada Tuhan agar para pengunjung dan semua pengelola terhindar dari bahaya yang mencelakakan.
Demikian enam elemen kunci mengapa BAP dapat mengukir cerita sukses sebagai unit usaha BUMDesa yang semoga dapat menambah wawasan pengelola BUMDesa lainnya. Penting kiranya, bagi pemerintah untuk segera mendokumentasikan praktik baik atau inovasi-inovasi desa membangun yang mulai marak tumbuh di banyak desa. karena dokumentasi menjadi modalitas penting bila berkehendak untuk membangun literasi dan pelipatgandaan praktik baik dari satu desa ke desa lainnya
 
HISTORY BRUJUL
Konon ceritanya dulu area hutan gunung Brujul sebelum di tanam pohon pinus adalah merupakan lahan pegunungan milik negara yg sebagian dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk untuk bercocok tanam singkong dan palawija.sebagian lainya adalah tumbuh belukar dan kayu-kayu besar seperti pohon jati, sengon, albasia dll. Bahkan sampe tahun 1990an akhir masih sempat di tanami padi gaga. Nama Brujul sendiri menurut salah satu versi di ambil dari kata mbrujul atau mluku karena di sekitar areanya adalah untuk bercocok tanam palawija.

Gunung Brujul sendiri memang punya 3 nama
1. Gunung Srandil
2. Gunung Gadung
3. Gunung Brujul
Dalam peta kontur yg muncul adalah nama gunung Srandil. Sedangkan nama gunung Gadung adalah karena di areanya banyak tumbuh tanaman gadung hingga sekarang.
Cerita rakyat
Batu batu besar yang di Brujul konon cerita rakyatnya dulu adalah bebatuan besar yang sedang di giring utk meninggikan gunung tapi karena kesiangan batu-batu itu berhenti di tempat masing-masing hingga sekarang.
Cerita mistik
Cerita mistiknya gunung Brujul adalah gunung ora baen baen disitulah tempat kumpulnya makhluk ghoib baik dari bangsa malaikat, jin, setan, iblis, raja hewan dll. Dari dedengkotnya sampe anak buahnya. Ada tempat-tempat tertentu yang di sakralkan karena di area itu sebagai tempatnya dedengkot Brujul dan di situ pula orang-orang dahulu bertapa yang antara lain adalah dipuncaknya, gua gua, dan batu-batu besar yang di keramatkan seperti watu tumpang dan watu tumpeng dan pasujudanya. Salah satu tokoh pejuang yang pernah singgah ditempat yang dikeramatkan di situ adalah Pangeran Diponegoro dan tentu juga tokoh tokoh lainnya.
 Pembukaan Brujul sebagai wisata
Sebenarnya pembukaan wisata gunung Brujul sudah di ramalkan para tokoh dan pujangga terdahulu d desa Peniron salah satunya sudah di ramalkan melalui lagu warung pojok nggo ampiran yg mana dalam bait lagu tersebut disebutkan bahwa adanya warung pojok itu, itu di dahului dengan babad alas dan bukak akses ke hutan. Warung pojok artinya warung-warung wisata pojok Brujul.
Wisata
Wisata artinya wis di tata dan wis titi mangsa ne Brujul di Buka untuk kemakmuran dan kemajuan masyarakatnya.
Pembukaanya pun dengan berbagai upaya melalui " Japa, Srana dan Tapa " sebagai permohonan kepada yg maha kuasa Alloh SWT. serta harmonisasi untuk semua mahluk yang ada. Semoga selalu membawa keberkahan untuk kita semua. Aamiin.
Narasi Diambil dari Notulen Rakor di Brujul Peniron.

 KUNCI SUKSES BRUJUL ADVENTURE PARK DESA PENIRON

Tidak ada komentar:

Posting Komentar