KUNCI
SUKSES BRUJUL ADVENTURE PARK DESA PENIRON
Pada Tanggal 9 Januari 2019, Tim pendamping sekabupaten Kebumen dari Tenaga Ahli, Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa mencari suasana baru mengadakan rakor di luar gedung, yaitu di Brujul Adventure Park di Desa Peniron. Sebagai bagian promosi wisata baru kepada masyarakat umum lainnya, juga sebagai aspirasi atas keberhasilan destinasi wisata baru di Desa Peniron untuk bisa di duplikasi Bumdes-Bumdes lainnya.
Letak Brujul Adventure Park terletak Di Desa Peniron, Kec. Pejagon, Kab. Kebumen. Kurang lebih 10 km dari Kota Kebumen ke arah utara. Mudah dijangkau terutama roda 2 bisa langsung parkir di lokasi. Di Brujul Peniron sangat indah, banyak batu batu sangat besar dan banyak, yang tidak dapat dijumpai di lokasi hutan lainnya. Terutama di Hutan Pinus Lainnya.
KUNCI
SUKSES BRUJUL ADVENTURE PARK DESA PENIRON
Hingga tahun
2015, Desa Peniron di Kecamatan Pejagoan Kabupaten Kebumen nyaris tak pernah
diperhitungkan. Apalagi disebut desa wisata. Tapi, 2017 lalu, desa dengan ikon
Brujul Adventure Park (BAP)-nya, Peniron mulai naik daun, karena keunggulan
pengelolaan destinasi wisatanya. Di tengah klaim keberhasilan pemerintah
mendongkrak perekonomian desa melalui BUMDesa, cerita sukses BAP ini tentu
dapat dijadikan skrup penguat atas klaim
tersebut. Tapi di tengah ceruk klaim keberhasilan tersebut, harus diakui masih
banyak BUMDesa yang hanya gagah di papan nama, tapi lemah dalam tata kelola.
Karena itu, tulisan singkat ini bermaksud menyarikan faktor-faktor kunci
bagaimana Desa Peniron berhasil membranding diri sebagai desa wisata sehingga
dapat menjadi bagian dari penyangga ekonomi warga.
Pertama, adanya kepemimpinan lokal yang kreatif dan
responsif. Gagasan desa wisata dengan BUMDesa sebagai motor penggeraknya,
berasal dari prakarsa dan pemikiran anak-anak muda Desa Peniron dan di sambut
baik oleh Pemerintah desa. Untuk memuarakan gagasan ke dalam satu visi bersama
para pemangku kepentingan di desa, para pemuda yang tergabung di berbagai
organisasi kepemudaan seperti GP Ansor
Ranting Peniron, BANSER, Karang Taruna, LMDH, PKK, Fatayat NU, Muslimat NU, dan
IPPNU-IPNU,PR Muhammadiyah,perantauan dll.melakukan serangkaian koordinasi dan
musyawarah bersama. Hasilnya, lalu disampaikan kepada pemerintah desa.
Hasilnya, gagasan tersebut mendapat sambutan hangat yakni ditandai dengan
adanya keputusan musyawarah desa untuk menganggarkan penyertaan modal 50 juta
untuk pengembangan BAP dari APBDesa 2017.
Kedua,
kerjasama dalam kesetaraan dengan sistem shareholding dengan Perhutani. Untuk
mendapatkan akses kelola hutan dari Perum Perhutani, BUMDesa Sumber Makmur
mengajukan proposal kerjasama kepada Perum Perhutani. Pihak perhutani
menyaratkan adanya kebesertaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) sebagai
salah satu jangkar organisasi kemasyarakat mitra Perhutani. Karenanya, proposal
diajukan secara bersama-sama oleh BUMDesa dan LMDH. Untuk meyakinkan Perum
Perhutani, pihak BUMDesa berkoordinasi dengan pihak perwakilan Perhutani di Desa Peniron yaitu
Resort Polisi Hutan. Hasilnya pihak Resort Polisi Hutan Perhutani membolehkan
BUMDesa
mengelola kawasan hutan Brujul. Akhirnya, dalam sebulan izin kelola hutan
turun.
Pola kerjasama
yang disepakati yaitu shareholding.
Dengan mode kerjasama ini pihak Perum Perhutani ditempatkan sebagai bagian
pemegang saham, karena memiliki hak bagi hasil atas pengelolaan BAP. Tentu atas
dasar kesetaraan dan kesepakatan bersama. Share profit sebagai berikut. Dari
100% pemasukan kotor BUMDesa, 30% untuk pihak Perum Perhutani. 100% dari 70% sisanya
setelah dipotong 30% tadi, diambil 40% untuk biaya operasional BUMDesa, 15%
untuk LMDH dan sisanya 10% untuk kas BUMDesa. Selama dua tahun berjalan, share
profit ini belum mengalami perubahan. Menurut catatan keuangan pengelola, dalam
satu tahun BUMDesa Sumber Makmur untuk unit usaha BAP mampu meraup pemasukan
hingga Rp150 juta.
Ketiga, pengembangan nilai proteksi dan konservasi
lingkungan. Bukit Brujul dapat dikatakan satu-satunya sumber penghidupan
masyarakat Peniron dan sekitarnya. Karena salah satu sumber mata air yang
hingga kini digunakan masyarakat desa ada di dalamnya, yakni curug Lhoo.
Keberadaan hutan pinus yang ditanam sejak tahun 1960-an tidak hanya berfungsi
sebagai habitat fauna, tapi juga memiliki fungsi menguatan daya simpan tanah
atas air. Karena itu, BUMDesa Sumber Makmur, dalam managemen usahanya
mengembangkan nilai perlindungan atas keanekaragaman hayati di dalam hutan dan melakukan peremajaan atas tanaman-tanaman yang rusak, baik karena proses
alam maupun aktivitas BAP.
Ke
Empat, penataan ruang dan diversifikasi
jasa layanan. BUMDesa Sumber Makmur tidak hanya menjual eksotisme bukit Brujul
yang kaya akan pohon-pohon pinus tua dan tinggi, ataupun puluhan gugusan batuan
purba. Tapi juga mendisain keruangan atau landscape kawasan hutan Brujul mudah
dikenal dan dipahami pengunjung. Sebelum dibuka menjadi destinasi wisata,
jarang sekali masyarakat yang mengetahui nama dan sejarah dibalik gugusan
batuan di bukit brujul. Karenanya, di awal-awal perencanaan pembukaan alas
Brujul, para pengelola mengidentifikasi spot-spot cantik hutan Brujul dan
memberi nama gugusan bebatuan yang belum memiliki nama. Beberapa gugusan batuan
purba yang sudah dikenal sejak zaman dahulu misalnya, watu tumpang, watu
tumpeng, watu ambeng, watu pasujudan Diponegoro dan Curug Lhoo. Karenanya,
untuk mengakrabkan pengunjung dengan sejarah Brujul, pihak pengelola selalu
membuat papan-papan nama dan keterangan tentang gugusan batuan tersebut sembari
membiasakan untuk bercerita kepada pengunjung jika ingin tahu cerita dibaliknya.
Secara alamiah,
bukit Brujul memang menantang bagi pengunjung yang suka tantangan.
Potensi tantangan tersebut diperkaya dengan layanan wahana-wahana yang menarik
minat pengunjung untuk lebih menikmati dan memanjakan diri pada keindahan
alamnya. Dengan mendiversifikasi jenis wahana, pihak BUMDesa semakin berpotensi
menambah penerimaannya. Adapun beberapa paket wahana wisata yang saat ini
ditawarkan BAP misalnya paket outbound, camping dan sewa tenda, flying fox, zip
bike dan balon gas yang nantinya disebut ayunan langit.
Kelima,
pemasaran online dan aktif berkorespondensi. Keberadaan media sosial seperti
Facebook, Instagram dan Youtube memang mampu mendongkrak nama Brujul ke pentas
usaha dagang destinasi wisata baik regional maupun nasional. Sejauh ini pihak pengelola BUMDesa, khususnya
unit BAP belum pernah membuat film yang secara khsusu didisain untuk memasarkan
jasa destinasinya. Tapi keaktifan pengelola BUDMesa mengunggah berbagai even
kegiatan BAP di ketiga Medsos tersebut, cukup cepat memanggil perhatian
beberapa perusahaan televisi swasta untuk meliputnya. Menurut informasi pihak
pengelola BUMDesa, hampir semua televisi swasta pernah meliputnya. Ini
merupakan keuntungan yang berlipat bagi BUMDesa, karena tanpa memproduksi bahan
promosi, publik bisa mengetahuinya dari produk liputan televisi-televisi
dimaksud. Dan, searching-nya di youtube atau mesin pencari google.
Selain menggaet
dukungan dari media, pihak pengelola BUMDesa juga aktif berkorespondensi dengan
BUMDesa lainnya di Kebumen, utamanya dalam tujuan menarik dukungan pemerintah
kabupaten. Korespondensi dengan pemerintah kabupaten membawa manfaat
karena pihak BUMDesa Sumber Makmur dapat
menyampaikan usul ataupun meminta bantuan dukungan program yang tidak dapat
dipenuhi oleh pemerintah desa maupun BUMDesa sendiri. Keterlibatan BUMDesa
Sumber Makmur dalam proses pembuatan kebijakan pembangunan daerah tersebut
membuahkan hasil berupa pemberian bantuan
pengerasan jalan (rabat beton) dan fasilitasi pameran.
Keenam, tetap berpijak pada visi pelestarian kearifan lokal.
Hampir dalam setiap hendak merencanakan maupun melaksanakan suatu
program/kegiatan baru, pihak pengelola BAP selalu menyelenggarakan “selamatan”
atau ritual baca doa dan tumpengan. Hal ini dilatarbelakangi oleh kesadaran
bahwa manusia hidup berdampingan dengan makhluk lainnya yang tidak hanya berupa
hewan dan tumbuhan tapi jg makhluk ghoib. Kegiatan selamatan ini tidak lain
adalah bentuk atau ungkapan doa dari pengelola BAP kepada Tuhan agar para
pengunjung dan semua pengelola terhindar dari bahaya yang mencelakakan.
Demikian enam
elemen kunci mengapa BAP dapat mengukir cerita sukses sebagai unit usaha
BUMDesa yang semoga dapat menambah wawasan pengelola BUMDesa lainnya. Penting
kiranya, bagi pemerintah untuk segera mendokumentasikan praktik baik atau
inovasi-inovasi desa membangun yang mulai marak tumbuh di banyak desa. karena
dokumentasi menjadi modalitas penting bila berkehendak untuk membangun literasi
dan pelipatgandaan praktik baik dari satu desa ke desa lainnya
HISTORY
BRUJUL
Konon ceritanya
dulu area hutan gunung Brujul sebelum di tanam pohon pinus adalah merupakan
lahan pegunungan milik negara yg sebagian dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar
untuk untuk bercocok tanam singkong dan palawija.sebagian lainya adalah tumbuh
belukar dan kayu-kayu besar seperti pohon jati, sengon, albasia dll. Bahkan sampe tahun
1990an akhir masih sempat di tanami padi gaga. Nama Brujul sendiri menurut salah
satu versi di ambil dari kata mbrujul atau mluku karena di sekitar areanya
adalah untuk bercocok tanam palawija.
Gunung Brujul sendiri memang punya
3 nama
1. Gunung Srandil
2. Gunung Gadung
3. Gunung Brujul
Dalam peta
kontur yg muncul adalah nama gunung Srandil. Sedangkan nama gunung Gadung
adalah karena di areanya banyak tumbuh tanaman gadung hingga sekarang.
Cerita
rakyat
Batu batu besar
yang di Brujul konon cerita rakyatnya dulu adalah bebatuan besar yang sedang di giring
utk meninggikan gunung tapi karena kesiangan batu-batu itu berhenti di tempat
masing-masing hingga sekarang.
Cerita
mistik
Cerita
mistiknya gunung Brujul adalah gunung ora baen baen disitulah tempat kumpulnya
makhluk ghoib baik dari bangsa malaikat, jin, setan, iblis, raja hewan dll. Dari
dedengkotnya sampe anak buahnya. Ada tempat-tempat tertentu yang di sakralkan karena di
area itu sebagai tempatnya dedengkot Brujul dan di situ pula orang-orang dahulu
bertapa yang antara lain adalah dipuncaknya, gua gua, dan batu-batu besar yang di keramatkan
seperti watu tumpang dan watu tumpeng dan pasujudanya. Salah satu tokoh pejuang
yang pernah singgah ditempat yang dikeramatkan di situ adalah Pangeran Diponegoro dan
tentu juga tokoh tokoh lainnya.
Pembukaan
Brujul sebagai wisata
Sebenarnya
pembukaan wisata gunung Brujul sudah di ramalkan para tokoh dan pujangga
terdahulu d desa Peniron salah satunya sudah di ramalkan melalui lagu warung
pojok nggo ampiran yg mana dalam bait lagu tersebut disebutkan bahwa adanya
warung pojok itu,
itu di dahului dengan babad alas dan bukak akses ke hutan. Warung pojok artinya
warung-warung wisata pojok Brujul.
Wisata
Wisata artinya
wis di tata dan wis
titi mangsa ne Brujul di Buka untuk kemakmuran dan kemajuan masyarakatnya.
Pembukaanya pun
dengan berbagai upaya melalui " Japa, Srana dan Tapa "
sebagai permohonan kepada yg maha kuasa Alloh SWT. serta harmonisasi untuk semua
mahluk yang ada. Semoga selalu membawa keberkahan untuk kita semua. Aamiin.
Narasi Diambil dari Notulen Rakor di Brujul Peniron.
KUNCI
SUKSES BRUJUL ADVENTURE PARK DESA PENIRON
Tidak ada komentar:
Posting Komentar